Rabu, 16 Januari 2008

SNAPSHOTS PERJALANAN SEORANG PENDAMPING USAHA KECIL

Bagian I Seorang Surveyor Lapangan



Bismillahirrahmanirrahim

Sebelumnya saya minta maaf kepada para pembaca yang merasa tidak berkenan dengan tulisan ini, tulisan ini hanya sebuah catatan pengalaman yang bagi orang lain mungkin hanya sepele dan tidak penting tapi bagi saya merupakan pengingat perjalanan pekerjaan saya sebagai pelaku LSM pendamping usaha kecil.

Awal tahun 2003 merupakan awal perjalanan pekerjaan setelah lebih kurang tujuh tahun menyelesiakan studi di Universitas Pendidikan Indonesia yang pada waktu masuk kuliah masih bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung dengan jurusan yang saya ambil adalah Teknik Bangunan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK). Saya mengawali pekerjaan sebagai tenaga lepas surveyor yang mensurvey petani jamur merang di empat Kecamatan di Kota Karawang antara lain Kecamatan Jatisari, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Tempuran dan Kecamatan Cilamaya yang disinyalir di empat kecamatan tersebut merupakan sentra petani jamur merang.



Adapun lembaga yang memberi tugas pada saya adalah sebuah LSM/NGO yang bernama PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) yang pada waktu itu sedang melakukan kegiatan di sektor Agrobisnis Jamur Merang sebagai kegiatan lanjutan dari program sebelumnya dengan donor asing European Union (EU)
Memang Kabupaten Karawang merupakan salah satu sentra padi terbesar di Indonesia, dengan luas lahan sawah 93.590 ha. Salah satu potensi pertanian di Kabupaten Karawang yang memanfaatkan limbah padi, adalah jamur merang. Jamur merang merupakan komoditas andalan Kabupaten Karawang dengan pertumbuhan lebih dari 28,75% pertahun. (Sumber: badan Pusat Statistik 2001 Ka. Karawang)
Untuk mengetahui dengan pasti jumlah petani jamur merang serta produktivitasnya, PUPUK mengadakan kegiatan survey Jamur Merang di Kabupaten Karawang dengan menunjuk saya sebagai surveyornya. Hasil yang didapat ini merupakan survey terakhir pada bulan Februari 2003, dengan data dari tahun 1998 hingga tahun 2002 akan saya tunjukan sedikit entah sekarang masih relepan atau mungkin pasti akan ada perubahan.

Produktivitas Pertanian Jamur Merang


Pertumbuhan perkembangan produksi jamur merang dari tahun 1998 hingga 2002 dapat dilihat dalam tabel:
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Karawang

Sentra Jamur Merang Di Kabupaten Karawang
Sentra jamur merang di kabupaten karawang, 86% terdapat di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cikampek, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Cilamaya dan Kecamatan Tempuran.

Kecamatan Cikampek
Kecamatan Cikampek memiliki 20 desa, namun hanya 3 desa yang merupakan sentra potensi jamur merang, yaitu Desa Cengkong, Desa Sukasari dan Desa Tegalsari. Letak geografis ketiga tersebut saling berdekatan dalam satu wilayah, dan merupakan daerah pedalaman yaitu sekitar 5-7 km dari jalan raya Cikampek – Karawang. Untuk melihat produktivitas potensi jamur merang di Kecamatan ini, dapat dilihat dalam tabel.

Jumlah petani di Desa Tegalsari adalah yang terbanyak, namun dengan kepemilikan satu petani memiliki satu kumbung serta produktivitasnya rendah. Sedangkan Desa Cengkong rata-rata satu orang memiliki 2 kumbung dan produktivitasnya paling tinggi.

Kecamatan Jatisari
Kecamatan Jatisari memiliki 18 desa yang menjadi sentra jamur merang. Kecamatan ini merupakan penghasil jamur merang terbesar dibandingkan Kecamatan lainnya. Untuk melihat produktivitas par petani di Kecamatan Jatisari, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Cirejag merupakan penyedia kumbung terbanyak di Kecamatan Jatisari, yaitu sebesar 31% dari jumlah kumbung yang ada di Kecamatan ini. Sedangkan desa yang paling tinggi produktivitasnya adalah desa Cirejag, yang merupakan pemasok terbesar di Kecamtan Jatisari yaitu 41% dari seluruh hasil produktsi Kecamatan Jatisari.

Kecamatan Cilamaya
Kecamatan Cilamaya merupakan kecamatan Kedua penghasil jamur merang terbesar di Kabupaten Karawang. Kecamatan Cilamaya memiliki 24 desa, namun 4 desa lainnya yang berada di tepi pantai tidak memiliki kumbung jamur merang.
Data mengenai produktivitas Jamur merang di Kecamatan Cilamya adalah sebagai berikut:

Kecamatan Tempuran
Kecamatan Tempuran secara statistik memang masih merupakan daerah penghasil jamur merang, namun setelah disurvey, ternyata hanya sebagian desa yang memiliki kumbung jamur, itupun dengan produktifitas yang rendah. Hasil survey dapat dilihat dalam tabel berikut:
Rekapitulasi Data Sentra Potensi Jamur Merang di Kabupaten Karawang:
Itulah hasil pekerjaan awal saya selama tiga minggu waktu itu mensurvey 4 kecamatan di Kabupaten Karawang sebuah kota yang asing bagi saya waktu itu karena belum pernah menginjakan kaki sebelumnya meskipun demikian pekerjaan dapat saya selesaikan walaupun banyak kendala mulai dari survey sambil hujan-hujanan karena bertepatan dengan musim hujan, pulang kemalaman sampai dengan motor sewaan mogok tengah jalan akibat kebanjiran air.
Sekian ceritanya untuk sementara, nanti akan saya lanjutkan pada bagian selanjutnya ketika saya memasuki kerja sebagai pendamping UKM Jamur merang. Terimakasih.

2 komentar:

fardianah.mukhyar mengatakan...

Kami berencana menanam jamur merang dengan media tanam jerami, namun kami masih belum tahu bagaimana caranya menjamin kelangsungan media tanam diluar musim panen. Mohon informasinya, terima kasih

Anonim mengatakan...

mas sy brminat usaha jamur...kalo boleh tau brapa harga perkilo dsana...bgaimana via pengirimannya...tlg y mas info nya..kirim ke alamat email sy aja.mas_bulbul@yahoo.com.trims..by : awaludin

Tanggal Hijriah

Google Translate

Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us ridwan