Minggu, 14 Februari 2010

Usaha Cendol Sagu

Usaha cendol sagu jarang kita temukan, ini adalah usaha yang berpeluang besar karena kebanyakan cendol terbuat dari tepung terigu. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlau besar dan persaingan dalam bisnis ini juga tidak terlalu ketat, cendol sagu memiliki keunikan dan rasa yang berbeda dari cendol biasa yang terbuat dari tepung terigu.

Langkah – langkah dan proses kerja yang dibutuhkan :
Melakukan usaha penjualan cendol sagu cukup prospektif, makanan ini menjadi menu tambahan pada waktu bulan Ramadhan dari semua kalangan baik atas, menengah maupun bawah karena harganya yang terjangkau.
Kemudian penjualannya agar menjadi praktis adalah dititipkan ke warung-warung yang ada di sekitar. Jadi si pembeli tidak perlu datang kerumah. Cendol sagu ini memliliki keunikan karena terbuat dari sagu, sagu memliki kabohidrat yang tinggi sehingga jika kita makan sedikit akan merasa kenyang.
Pembuatan cendol sagu tidak terlalu sulit atau repot, untuk membeli bahan baku, memasak dan memasarkannya cukup dilakukan sendiri, dengan begitu campur tangan orang lain terminimalkan baik dalam hal rasa, bentuk dan warna tetap terjaga dan tidak berubah-ubah.

Berapa modal yang dibutuhkan dan untuk apa saja modal tersebut :

  • Membeli alat- alat masak (panci, cetakan cendol, ember) dan kompornya Rp. 500.000,-
  • Membeli tepung sagu 21 Kg untuk 210 bungkus seharga Rp. 73.500,-
  • Minyak tanah 6 Kg seharga Rp. 36.000,-
  • Kantong pelastik ukuran ½ Kg seberat 1 Kg seharga Rp. 25.000,-
  • Pewarna makanan 3 kotak seharga Rp. 4.500,-
  • Karet untuk pengikat ½ Kg seharga Rp. 20.000,- bisa digunakan dalam 8 kali produksi

Total jumlah dana yang di butuhkan untuk memulai usaha ini adalah Rp. 659.000,-

Bentuk Produk :
Cendol yang dihasilkan berwarna hijau pandan dengan sedikit air dan dibungkus dalam plastik, cendol tersebut belum dicampur dengan santan dan gula manis.
Cara penyajian dapat divariasikan dengan campuran yang kita suka, sebagai contoh di campur dengan alfokat, nangka, leci dan lain-lain.

Keuntungan yang didapat dihasilkan dari usaha ini :
Proses penjualannya adalah dititipkan ke warung-warung yang ada di sekitar. Jadi si pembuat membuat 210 bungkus cendol sagu perhari yang di produksi tiga kali produksi pagi, sore dan malam hari dan dalam sela-sela pembuatan yaitu siang hari, cendol sagu didistribusikan ke warung-warung sekiitar jadi pembeli tidak perlu datang kerumah.
Rencana penjualan perbungkus untuk satu ons cendol sagu dengan harga rata-rata Rp 1.000,- dengan modal bahan yang dihabiskan dalam pembuatan cendol tersebut per hari Rp 141.500,- , dan menghasilkan cendol sagu sebanyak 210 bungkus jadi asumsi transaksi penjualan perhari adalah seharga Rp 210.000,- sehingga keuntungan yang diperoleh per hari adalah Rp 210.000 dikurangi Rp 141.500 menjadi Rp 68.500,-

Target penjualan (marketing) dan keuntungan :
Target penjualan 210 bungkus perhari memperoleh keuntungan sebesar Rp 68.500,- jika dikalikan dengan 30 hari, Jadi keuntungan penjualan dalam satu bulan diperkirakan sebesar Rp 2.055.000,-.
Ada peluang untuk menjual cendol sagu dalam bentuk kering dan ini merupakan terobosan baru, cendol sagu basah dijemur hingga kering, bila cendol sagu basah tidak tahan lama dan langsung dikonsumsi keuntungan dari sendol sagu ini akan membuat tahan lama dan bisa di jual keluar kota. Satu kilo gram sagu kering dijual dengan harga Rp 50.000,- dengan asumsi 5 Kg cendol sagu basah yang dijemur akan menjadi 1 Kg cendol sagu kering. Dengan perlakuan seperti itu pemasaran cendol sagu ini akan lebih luas dan keuntungannya lebih besar lagi.
Usaha cendol sagu ini bila dilihat keuntungan perharinya tidak terlalu besar, namun bila dikerjakan dengan tekun dan benar dapat menghasilkan keuntungan yang bagus.

2 komentar:

Hendri mengatakan...

Wuih mantap nih...
Ini namanya trobosan!
Lanjut terus Om... Sukses selalu

Nurdizal M. Rachman mengatakan...

Siip ...bagus sekali Kang Jajang

Tanggal Hijriah

Google Translate

Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us ridwan