Senin, 28 Januari 2008

SNAPSHOTS PERJALANAN SEORANG PENDAMPING USAHA KECIL

Bagian III Pendamping UKM Jamur Merang

Bismillahirrahmanirrahim

Sebelum saya melanjutkan cerita, terlebih dulu saya ucapkan turut berduka cita atas meninggalnya mantan presiden HM Suharto mungkin itu menjadi pilihan terbaik bagi beliau atas semua yang terjadi. Tulisan kali ini akan saya isi dengan jawaban atas respon beberapa teman yang menanyakan budidaya jamur merang, namun perlu juga teman-teman ketahui pengalaman saya di jamur merang hanya dari tahun 2003 sampai 2005 dan untuk periode akhir-akhir ini saya dan tim dari PUPUK beserta seorang pakar (suhu klaster industri) Bapak Kawi Boedisetio sedang menginisiasi beberapa daerah dengan pengembangan daya saing daerah melalui pendekatan klaster industri.
Beberapa teman menanyakan kepada saya tentang cara-cara budidaya jamur merang, untuk budidaya jamur merang kita terlebih dahulu harus tahu agroklimat dari daerah yang akan kita bikin tempat budidaya jamur merang karena pertumbuhan jamur merang sangat dipengaruhi temperatur serta iklim dari tempat tumbuhnya tersebut. Prasarat pembudidayaan jamur merang dsalah satunya adalah suhu yang dibutuhkan untuk tumbuh berkisar antara 33-38oC, dengan tingkat kelembaban relatif antara 85-98% serta keasaman (pH) antara 6,8-7,2.
Sebenarnya budidaya jamur merang relatif tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Bahan baku jamur merang yaitu jerami, mudah ditemui di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, pembudidayaan jamur merang tidak membutuhkan lahan yang luas seperti halnya menanam padi. Sedangkan waktu tanam hingga panennya hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih satu bulan, sehingga perputaran modalnya juga cepat.
Dalam pembudidayaan jamur merang ada beberapa tahapan kunci antara lain: persiapan (Persediaan dan pemilihan bahan baku); Proses pengomposan (kompos jerami dan komposan untuk bagian atas); Pemasukan komposan (media tanam); Fasterisasi (steaming); Penebaran bibit jamur; Proses pemeliharaan; dan Cara Panen, itu semua akan saya paparkan dibawah ini:

PERSIAPAN PRODUKSI (Persediaan dan pemilihan bahan baku)
Bahan baku disediakan 3-4 bulan sebelum proses budidaya. Untuk jerami sebaiknya diambil dari hasil panen musim kering/gadu, karena jerami dari hasil panen musim gadu dapat mencapai kering maksimal dengan kadar air 14 % sesuai dengan yang dibutuhkan untuk produksi jamur merang. Jerami yang diambil sebaiknya sudah dijemur (selama 1 bulan di sawah). Bila memungkinkan jerami di stock untuk kebutuhan 1 tahun. Stock jerami dibuat dalam tumpukan yang berbentuk kerucut tanpa diberi atap, dengan ukuran lebar maksimal 5 meter , panjang dan tinggi disesuaikan dengan jerami yang ada. Dengan susunan seperti ini tetesan air hujan dapat langsung jatuh ketanah dan tidak dapat masuk kedalam tumpukan jerami. Jerami yang digunakan berasal dari varietas IR-42 dan IR 64, dan bila tersedia lebih baik jika menggunakan jerami ketan, karena mengandung banyak selulosa yang dibutuhkan oleh jamur. Pilihlah dedak yang banyak bercampur dengan menir namun tidak ada campuran sekam. Dedak yang baik bila dikepal ditangan akan tetap menyatu walaupun kepalan tangan dilepaskan
PROSES PENGOMPOSAN JERAMI
Persiakan jerami sebanyak 1,2 ton atau 50 pikul/sundung atau 600 ikat dengan panjang tali pengikat 150 cm, dedak 200 kg dan kapur 25 kg
1. Langkah pertama jerami dimasukan kedalam bak perendaman berisi air, kemudian dinjak-injak agar jerami tersebut patah-patah sehingga mampu menyerap air lebih banyak.
2. jerami diangkat dari bak perendaman dengan garu kemudian ditata diatas tanah setebal ± 30 cm setiap lapisan,
3. Komposan jerami dinjak-injak agar lebih padat, dan taburkan kapur secukupnya hingga merata. Kompos jerami disusun dengan lebar ±3 m, panjang ±6 m, tinggi ±1,5 m, usahakan dibuat selurus mungkin, makin tinggi makin baik karena panas komposan akan maksimal.
4. Tutup tumpukan jerami dengan lembaran plastik serapat mungkin agar proses fermentasi berjalan degan sempurna.
PEMBALIKAN KOMPOS JERAMI
1. Setelah 5 hari tumpukan jerami dibongkar dan diuraikan (diuyab) sambil ditaburi dengan dedak sedikit demi sedikit dimulai dengan lapisan yang paling atas dan seterusnya, sampai seluruh jerami teraduk dengan dedak 200 kg. Tahap ini harus dilakukan dengan teliti agar setiap lembar jerami bersentuhan dengan dedak supaya makanan untuk jamur tersedia dengan merata diseluruh media tanam.
2. Bila jerami ada yang kering sebaiknya dibasahi dengan air secukupnya dan tumpukan jerami yang telah tercampur dedak tidak dilakukan penginjakan
3. Tutup kembali tumpukan jerami tadi dengan plastik serapat mungkin.
4. Diamkan tumpukan jerami selama 4 hari supaya fermentasi berjalan sempurna dan siap untuk dimasukan dalam kumbung. Pemasukan kompos sebaiknya tidak lebih dari 4 hari sehingga bahan makanan tidak terurai lebih lanjut.
PENGOMPOSAN BAHAN ATAS
Pengomposan bahan atas dilakukan 1 hari sebelum pengomposan jerami.
1. Siapkan ampas aren sebanyak 3 karung pakan ayam atau kurang lebih 150 kg dalam kondisi kering, dan dedak sebanyak 50 kg serta kapur sebanyak 5 kg.
2. langkah pertama basahi ampas aren dengan air sambil menghancurkan gumpalan-gumpalan supaya lebih halus, kemudian ditata diatas tanah.
3. Ampas aren ditata diatas tanah setebal ± 10 cm setiap lapisan, dan taburkan kapur secukupnya hingga merata. Ampas aren disusun dengan panjang ±1 m, lebar ± 0,8 m, dan tinggi ± 0,5 m,
4. Tutup tumpukan ampas aren dengan plastik serapat mungkin.
5. Komposan ampas aren dibalik.setelah 5 hari atau satu hari sebelum membalik komposan jerami,
6. tumpukan ampas aren dibalik menggunakan garu sambil ditaburi dedak sedikit demi sedikit hingga merata, sampai 50 kg dedak tergunakan semua.
7. Periksalah tumpukan tersebut apabila ada bagian yang kering sebaiknya disiram dengan air setelah selesai tutup kembali tumpukan ampas aren dengan plastik.
8. komposan ampas aren dapat dimasukkan kedalam kumbung setelah 5 hari atau sehari setelah memasukan komposan jerami.
PEMASUKAN JERAMI
SYARAT JERAMI SIAP MASUK
Kompos jerami dimasukkan kedalam kumbung bila sudah mencapai pH 7,2. Berwarna coklat gelap dan bila ditarik berlawanan arah akan mudah putus.
PROSES
Jerami diuyab/diuraikan terlebih dahulu sebelum dimasukan kedalam kumbung. Penyusunan dimulai dari rak yang paling atas bagian pinggir. Buat dua bundelan kompos jerami pada setiap tiang rak yang ada kecuali tiang rak yang menempel pada plastik. Padatkan kompos jerami pada setiap bagian pinggir rak. Bila bagian pinggir dan tiang sudah selesai baru kerjakan menyusun kompos jerami bagian tengah rak.
Komposan diatas rak disusun dengan membentuk 2 guludan(bedengan) sambil diuraikan sehingga tidak padat. Tinggi komposan pada rak pertama dan kedua setebal ± 40 cm, pada rak ketiga dan seterusnya setebal ± 25 cm. Hal ini dimaksudkan agar suhu dalam kumbung merata keseluruh bagian. Usahakan rak paling atas diisi dengan komposan yang agak kering (bila terdapat komposan kering), karena kondosi rak paling atas biasanya sangat lembab.
PEMASUKAN BAHAN ATAS
SYARAT BAHAN SIAP MASUK
Bahan atas dimasukan kedalam kumbung setelah dikompos selama 10 hari dengan ciri-ciri berwarna coklat tua dan menimbulkan bau khas tetapi bukan bau busuk.
PROSES
Proses pemasukan bahan atas hampir sama dengan kompos jerami, lakukan dari rak bagian pinggir paling atas terus kebawah, setelah selesai baru kerjakan bagian tengah. Taburkan sedikit demi sedikit di atas kompos jerami sampai ketebalan ± 0,5 cm. Kemudian bersihkan lantai kumbung dari sisa jerami yang jatuh, setelah selesai tutup rapat semua jendela dan pintu kumbung
STEAM (PASTEURISASI)
PERSIAPAN KUMBUNG
Persiapkan kumbung yang akan di steam sebaik mungkin, periksa dan tambal bagian-bagian yang bocor/bolong, karena apabila kebocoran dibiarkan akan mempersulit kenaikan suhu kumbung, dan gunakan blower besar dengan empat lingkaran karena akan berpengaruh besar terhadap pencapaian suhu yang diharapkan.
PERSIAPAN ALAT STEAM
Persiapankan drum 3 buah yang disusun sejajar dengan posisi rebah, bagian drum yang berlubang/depan diletakkan lebih tinggi dibandingkan belakangnya. Drum tengah agak diangkat 20 cm dan diantara sela drum disusun batubata yang berguna untuk meratakan api yang keluar dari blower. kemudian isi drum dengan air sampai penuh, uap air yang dihasilkan dari drum dialirkan melalui bambu yang dimasukan pada dinding yang sudah dilubangi. Letakkan kedua blower di antara sela-sela drum, tepat di depan batu bata. Kemudian hubungkan tangki minyak 50 liter ke blower dengan kawat tembaga yang diletakan bersama pompa yang telah disiapkan dipinggir susunan drum. Kemudian termometer dipasang pada kumbung yang akan disteam.
PROSES STEAM
Blower dapat dinyalakan setelah semua peralatan telah siap. Lakukan proses pemanasan blower terlebih dahulu agar minyak yang ada didalam lingkaran blower matang (minyak yang masih mentah akan menghasilkan api berwarna merah yang kurang panas), minyak yang sudah matang alirannya dapat dibuka secara perlahan. Bila api telah stabil buka keran aliran minyak secukupnya, sesuai besarnya spuyer. Bila spuyer yang digunakan berukuran kecil, keran minyak dapat dibuka penuh namun bila spuyer berukuran besar keran minyak dibuka secukupnya. Api yang dihasilkan harus berwarna biru dan mengarah kesusunan batubata yang ada dibawah drum. Tekanan angin didalam tangki harus dipertahankan pada kisaran 7 sampai dengan 8 psi. Empat jam pertama suhu kumbung akan mencapai 600C, saat itu ketiga drum harus ditambahkan air sampai penuh dan ditambahkan minyak sebanyak 50 liter kedalam tangki minyak. Empat jam berikutnya suhu akan mencapai 700C, bila suhu tidak tercapai, hentikan steam dan dilanjutakan keesokan hari. Tapi bila mencapai 700C lanjutkan steam dengan menambah air kedalam drum dan minyak sebanyak 50 liter kedalam tangki. Empat jam terakhir pertahankan suhu minimal 700C atau lebih tinggi sampai minyak dalam tangki habis, proses steam selesai.
PENEBARAN BIBIT
KRITERIA BIBIT
Bibit yang akan ditanam harus memiliki kriteria sebagai berikut: bebas kontaminasi, berumur ± 10 hari setelah inokulasi, misellium sudah menyebar sampai dasar log dan kelihatan aktif dan kasar serta sekitar tutup log berwarna merah kecoklatan seperti warna gambir.
PROSES PENEBARAN BIBIT
Setengah jam sebelum penebaran bibit, pintu dan jendela kumbung dibuka terlebih dahulu agar semua gas amoniak sisa steam dapat keluar dari dalam kumbung. Orang yang melakukan penebaran bibit harus bersih, usahakan sebelum menebar bibit mandi terlebih dahulu dan gunakan baju yang bersih serta tangannya dibasuh dengan alkohol 70% agar steril.
Tahap selanjutnya bibit diuraikan didalam kumbung atau tempat steril lainnya. Bila penguraian dilakukan diluar kumbung, usahakan pada saat dibawa bibit tidak terkena sinar matahari langsung . Setelah diuraikan tempatkan bibit dalam ember yang bersih dan tebarkan bibit secara merata ke atas media tanam dimulai dari rak yang paling atas terus kebawah. Untuk media yang paling pinggir dekat plastik, taburkan bibit lebih banyak, karena ketersediaan cahaya dan oksigen relatif memadai. Pada bundelan di tiang rak juga diselipkan bibit pada bagian tengah dan atas. Sementara di bagian bawah pinggir rak yang dipadatkan, bibit disisipkan pada dua tempat disetiap ruas rak. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan media tanam yang tersedia sehingga hasil panen bisa lebih banyak. Setelah selesai tutup rapat pintu dan jendela kumbung.
PEMELIHARAAN
Suhu komposan yang baik untuk produksi budidaya jamur merang berkisar antara 35-38 0C, dan kelembaban berkisar antara 95-98 %. Untuk mempertahankan agar kondisi diatas terpenuhi maka pemeliharaan mutlak diperlukan dan memerlukan perhatian ekstra, karena hal ini merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam produksi jamur merang.
Secara garis besar pemeliharaan terdiri dari penyemprotan, penyiraman, pengaturan pintu dan jendela, serta steam pemeliharaan. Secara visual kita dapat mengamati asap lembut yang mengepul dari media pada saat pagi hari, jika terlihat tanda-tanda ini biasanya suhu kumbung berada ada kisaran 35 0C. Indikasi kumbung kelebihan kelembaban ialah adanya butiran air berwarna coklat seperti kecap jika pada merang yang menggantung pada kolong rak khusunya rak nomor kelima dan keenam. Sedangkan jika kelembaban udara terlalu kering, permukaan media yang kita raba akan terasa tajam (tidak lembut seperti pada saat media komposan di masukkan ke dalam kumbung).
PENYEMPROTAN
Tujuan dari penyemprotan tidak hanya mengendalikan temperatur dan kelembaban lebih penting dari itu adalah menyediakan ketersediaan air untuk pertumbuhan tubuh buah jamur merang. Penyemprotan kumbung untuk musim panas dan musim hujan membutuhkan penanganan yang berbeda karena tujuan kita adalah mengendalikan agar kumbung tetap pada kisaran suhu dan kelembaban serta mengendalikan ketersediaan air yang mungkin sangat jauh berbeda dengan lingkungan disekitarnya.
Indikator untuk menentukan bahwa kumbung sudah saatnya disemprot dapat dilihat dari bambu penyangga rak (waton) yang sudah mulai mengering dan kondisi permukaan kompos yang bila diraba terasa tajam. Pada saat musim panas biasanya waton sangat mudah kering.
Dalam satu siklus produksi jamur merang dibutuhkan beberapa kali penyemprotan, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan kebutuhan lingkungan sekitarnya. Pada saat musim kemarau, penyemprotan pertama bisa mencapai 6 -7 tangki, jika penyemprotan hanya diberikan dalam jumlah sedikit maka akan kesulitan dalam perawatan /penyemprotan berkutnya. Karena besar kemungkinan kumbung selalu terlihat kering. Untuk penyemprotan selanjutnya akan lebih baik jika dilakukan setiap hari sebanyak satu tangki, atau jika penyemprotan berselang satu hari, volume semprot tidak boleh lebih dari dua tangki.
Penyemprotan pertama dilakukan pada saat miselium sudah terlihat putih memenuhi permukaan yaitu antara 3-5 hari setelah tanam. Waktu maksimal penyemprotan pertama adalah lima hari setelah tanam, namun pada musim kemarau miselium biasanya tumbuh lebih cepat, sehingga penyemprotan bisa lebih cepat. Tujuan penyemprotan pertama adalah untuk memutus siklus vegetatif jamur merang yang bila dibiarkan tidak akan membentuk tubuh buah, biasanya tiga hari setelah penyemprotan primordia (rintisan) sudah mulai terbentuk. Waktu penyemprotan sebaiknya jam 10.00 WIB dimana matahari mulai terik, setelah penyemprotan pertama jendela dibuka namun pintu harus ditutup, kemudian setelah pukul 17.00 - 18.00 WIB jendela baru ditutup, sehingga permukaan komposan tidak terlalu lembab karena penguapan air semprotan.
Sedangkan untuk penyemprotan selanjutnya dilakukan diatas jam 16.00 WIB. Setengah jam sebelum penyemprotan, pintu dan jendela dibuka lalu ditutup kembali pukul 23.00 WIB. Jika pada malam hari terjadi hujan sebaiknya jendela dibuka setelah hujan reda. Penyemprotan dilakukan hanya pada bagian depan rak nomor satu dan dua serta bagian tengah sampai rak nomor empat atau nomor lima jika kumbung kita berjumlah enam rak, bagian pinggir dan rak paling atas tidak disemprot karena pada bagian ini biasanya sudah cukup lembab. Pada saat kondisi di luar kumbung sangat panas, maka plastik pada bagian pinggir dapat disemprot masing-masing sebanyak satu tengki, tetapi tidak melakukan penyemprotan pada bagian permukaan komposan.
Pada musim panas, kondisi tengah/jalan dalam kumbung terkadang terlihat kering, sehingga setiap dua hari sekali perlu dilakukan penyiraman sebanyak empat ember.Sedangkan untuk kumbung dengan denah lantai menggunakan batu bata, maka jalan tengan disiram setiap hari sebanyak delapan ember. Kegiatan penyiraman sebaiknya dilakukan sebelum jam 9.00 WIB sehingga pada saat terik suhu kumbung tidak terlalu tinggi. Demikian juga untuk lingkungan sekitar kumbung, bilik luar sebaiknya disiram sehingga lingkungan kumbung menjadi sejuk, penyiraman bisa mencapai 25 ember. Adapun kegiatan penyiraman dalam kumbung bertujuan untuk mempertahankan agar kondisi kelembaban kumbung tetap berada pada kisaran 95-98%.
Penyemprotan pada musim hujan paling banyak 6-8 kali penyemprotan selama proses produksi, biasanya dilakukan dua hari sekali dan disesuaikan dengan kondisi kumbung. Jika waton dan bambu horizontal (bambu penyangga yang menempel pada plastik) masih basah, serta tumpukan komposan yang kita raba terasa lembut maka penyemprotan belum dibutuhkan, tetapi biasanya maksimal 3 hari sudah harus dilakukan penyemprotan meskipun kondisi diluar hujan.
Untuk musim hujan, penyemprotan bisa dilakukan dengan air hangat (campuran 2:3 bagian air panas dengan air dingin) atau jika pertumbuhan miselium sangat lambat maka penyemprotan dapat ditambah gula pasir sebanyak ¼ kg untuk satu tangki (12 ltr) terutama untuk merangsang pertumbuhan misellium pada kolong rak. Arah nozel pada saat penyemprotan menghadap ke permukaan dengan memperhatikan bentuk nozel. Volume semprot maksimal 2 tangki.
Suhu kumbung diatas 39 0C sangat cocok untuk pertumbuhan monelia sp (jamur tempe) dengan ciri-ciri misellium berwarna putih dengan tampilan seperti jamur tempe dan bila sudah tua berwarna ungu serta bila misellium disentuh akan terasa lembut seperti busa deterjen. Kondisi seperti ini sering terjadi pada musim panas atau pada saat pergantian musim. Pada musim seperti ini kita merasa gerah saat tidur.
Jamur monelia sp menyerang atau tumbuh pada rak tiga ke atas, karena suhu pada rak ini lebih tinggi dari pada rak dibawahnya. Pertumbuhan optimum jamur monelia sp sekitar 41 0 C pada suhu komposan (media). Serangan biasanya dimulai pada bagian kolong rak dan mulai menyerang pada malam hari sehingga pada saat musim panas atau perpindahan musim, kumbung harus sering dikontrol pada malam hari yaitu dengan menyenter pada kolong rak. Komposan yang terlalu masak, juga akan meningkatkan resiko terserang jamur monelia sp.
Jendela kumbung yang terserang monelia sp sebaiknya segera dibuka penuh dan jika perlu dipasang ex-house fan diatas pintu dan jangan melakukan penyemprotan sebelum semua bagian yang terserang dibongkar. Apabila kita telat melakukan penanganan atau melakukan kesalahan dalam menanganinya, dalam sehari semua permukaan akan dipenuhi oleh jamur monelia sp sehingga telihat putih.
PENGATURAN PINTU & JENDELA
Pintu dan jendela harus dibuka setengah jam sebelum penyemprotan dilakukan. Khusus setelah penyemprotan pertama pintu langsung ditutup sedangkan jendela ditutup setelah jam 17.00 WIB dengan catatan penyemprotan dilakukan jam 10.00WIB. sedangkan jika penyemprotan dilakukan jam 17.00 WIB (karena kondisi pada hari itu mendung) maka jendela ditutup 6 jam kemudian (23.00WIB).
Pada umur 6 sampai 7 hari setelah tanam miselium sudah tumbuh pada ujung komposan yang menggantung, maka jendela dapat dibuka terus dengan intensitas pembukaan 45 0. Selama masa panen dari umur 10 hari ke atas, khusus untuk musim hujan biasanya jendela dibuka terus dengan intensitas pembukaan 90 0 sedangkan pada musim panas pembukaan jendela harus memperhatikan arah angin, jika angin kencang intensitas pembukaan jendela tidak boleh lebih dari 90 0 sehingga angin yang masuk ke dalam kumbung tidak terlalu banyak.
Pada saat kita melakukan pengecekan rak kelima, jika ada butiran air warna coklat yang menggantung pada kolong rak, maka jendela pinggir dapat dibuka dengan intensitas pembukaan 45 0 hal ini terjadi biasanya pada musim hujan, dan jendela ditutup kembali ± 6 jam, setelah palang dan bambu penyangga plastik terlihat agak kering. Indikator lain pembukaan jendela adalah jika terdapat embun yang menempel pada plastik jendela bagian dalam kumbung dan jendela di tutup kembali apabila plastik sudah terlihat kering.
STEAM PEMELIHARAN
Steam pemeliharaan dilakukan jika suhu kumbung dibawah 300C - 32 0C. Kegiatan ini biasanya dilakukan khusus pada musim hujan. Secara teknis steam pemeliharaan adalah memasukkan uap panas kedalam kumbung yang dialirkan melalui bambu yang dibelah dua dan membuang bagian buku tengah, sementara bagian buku terakhir tidak dibuang, kemudian dirapatkan kembali dan di ikat dengan tali karet. Bambu dimasukkan pada bagian tengah/ jalan dalam kumbung dengan alat ini uap yang dialirkan akan keluar melalui celah belahan bambu sehingga uap terbagi dengan rata.
Dalam steam pemeliharaan air yang kita panaskan cukup sebanyak 50 ltr yang dimasukkan ke dalam drum kecil. Sebagai sumber panas cukup menggunakan bahan bakar minyak tanah sebanyak 10 ltr, biasanya selama satu jam minyak sudah habis. Sebagai patokan suhu kumbung akan naik sampai 36 0 C. sebaiknya steam pemeliharaan dilakukan pada malam hari (pkl. 18.30 WIB). Sebelum steam dilakukan pastikan jendela sudah ditutup rapat dan usahakan pintu tempat memasukkan bambu jangan terbuka lebar. Setelah kegiatan selesai pintu bisa langsung ditutup, sedangkan jendela atas bisa langsung dibuka dan jika perlu tidak usah ditutup kembali, dengan tujuan untuk membuang kelebihan uap air akibat steam pemeliharaan.
PANEN
KRITERIA PANEN
Panen pertama biasanya dilakukan sekitar10 hari setelah tanam. Jamur yang akan dipanen sudah memiliki besar maksimal sesuai kondisi tubuh buah, untuk jamur berukuran besar bagian kepala/tengah sudah lebih menonjol dan untuk jamur berukuran kecil agak berbentuk lonjong dan belum mekar
WAKTU PANEN
Panen dapat dilakukan pada pagi dan sore hari, agar semua jamur dapat dipanen dalam keadaan jamur super, karena tubuh buah jamur belum ada yang sempat mekar.
PROSES PANEN
Proses pemanen harus dilakukan dengan hati-hati. Pada saat panen, uasahakan media tanam jamur jangan sampai terganggu/bergerak, cara untuk menghindari hal tersebut ialah dengan meninggalkan bagian bawah jamur tetap menempel pada media. Hal ini dimaksudkan agar sisa jamur yang telah dipanen bisa menjadi tempat tumbuh misellium baru. Dengan cara ini jamur yang dipanen sudah bersih dan dapat langsung ditimbang tanpa dibersihkan ulang.

Ada yang terlewatkan dalam tulisan diatas yaitu pembahasan mengenai Kumbung (rumah jamur) sebagai tempat penanaman baik dari ukuran, pembuatan maupun pemeliharaannya dan juga cara pembersihan kumbung sehabis proses produksi, baik akan saya lanjutkan pada bagian selanjutnya dalam kegiatan pendamping UKM Jamur merang. Terimakasih.

Selasa, 22 Januari 2008

SNAPSHOTS PERJALANAN SEORANG PENDAMPING USAHA KECIL

Bagian II Pendamping UKM Jamur Merang

Bismillahirrahmanirrahim

Awal Februari tahun 2003 saya resmi menjadi staf Project Officer (PO) PUPUK Karawang – sebuah LSM/NGO yang pada waktu itu bergerak pada kegiatan agrobisnis dengan fokus pendampingan petani jamur merang. PUPUK Karawang merupakan Desk Office/kantor perwakilan dari PUPUK bandung yang merupakan kantor pusat dari PUPUK-PUPUK yang lainnya.
Perkenalan saya dengan usaha jamur merang diawali dengan dikenalkannya saya pada petani jamur yang cukup sukses dan terkenal di Karawang yaitu Bapak Ir. Misa Suarsa seorang petani sekaligus pengusaha dan juga trainer jamur yang sering bekerja sama dengan PUPUK untuk membina petani target group PUPUK dalam hal budidaya jamur. Saya bersama petani dan juga officer satu angkatan yaitu Budhi Prasetia (sekarang sudah bekerja di salah satu NGO Donor) magang di pak Misa selama 4 Hari 3 Malam mulai dari pembekalan cara bertani jamur merang mulai dari cara mengomos merang, pemilihan bibit, mengukur suhu, penebaran bibit dan pemeliharaan masa tanam semuanya dipaparkan dan selanjutnya di praktekan dalam magang tersebut.
Adapun tugas saya selaku PO waktu itu adalah bertanggung jawab kepada Manager Proyek untuk implementasi program antara lain kegiatan konsultasi dan layanan usaha, laporan kegiatan proyek rutin dan monitoring target group rutin. Manager proyek juga merangkap sebagai kepala kantor waktu itu adalah Bapak Asep Efendi seorang konsultan UKM senior lulusan ITB dan juga mantan Aktivis PII, program pendampingan jamur waktu itu memasuki periode ke IV setelah sebelumnya menyentuh usaha ayam buras dan rajutan di Karawang.
Sebenarnya PUPUK Karawang sudah dari tahun 1999 membina pelaku usaha jamur merang sehingga pada akhir tahun 2002 sudah memiliki 10 kelompok binaan dengan jumlah orang sekitar 141 orang terdiri dari 118 petani jamur, 15 orang pedagang (bandar) dan 8 orang pembuat snack jamur, namun untuk keberlanjutan program dan untuk alasan serapan projek tahun 2003 ada kebijakan penambahan project officer dari semula hanya 4 menjadi 6 PO dan saya salah satu diantaranya.
Target utama kami adalah memperbanyak kelompok binaan serta perbanyak implementasi program, adapun program PUPUK Karawang secara garis besarnya adalah :
Saya sendiri melakukan tahapan pekerjaan dari mencari target group petani jamur sampai mengimplementasikan program di kelompok melalui tahapan kerja sebagai berikut:
• DESIGN
• PREPARASI
– Data collecting
– Sosialisasi
– Group self-help program
– Enterpreneurship program
– Apprentice Program
– Demoplot : Uji Coba
– Asistensi teknis
• MONITORING DAN EVALUASI

Kendala dilapangan memang sangat banyak dan pasti sama dirasakan oleh setiap pendamping petani ataupun penyuluh lapangan dari mulai disangka sebagai meminta sumbangan, penjual obat sampai pada pelepas uang lokal (bank keliling) sehingga pemahaman kelembagaan dan program menjadi modal utama untuk ngobrol kepada para petani. Tidak sulit memang untuk mencari sentra petani jamur merang karena awalnya sudah terpetakan dalam survey namun untuk mencari petani yang paham serta mau dibina memang tidak mudah.
Sebagai strategi untuk “entry point” pada petani jamur memang harus terlebih dahulu didapat beberapa permasalahan yang ada pada petani yang nantinya akan lakukan perbaikan secara bersama-sama, adapun permasalahan yang ada pada petani jamur merang teridentifikasi antara lain :
  1. Pola tanam/ keberlanjutan (continuity; Belum dilakukan pengaturan pola tanam jamur yang baik, sehingga produksi pada waktu tertentu melimpah atau sebaliknya.
  2. Produkstivitas; Produktivitas para petani jamur masih rendah, optimalnya jamur dapat mencapai 300 –400 kg/kmb/ siklus produksi. Sedangkan saat ini petani baru mencapai 100 –200 kg/kmb/siklus produksi.
  3. Kemampuan petani; Petani belum menguasai sepenuhnya teknik budidaya jamur merang standar petani sukses yang telah mencapai rata-rata 300 – 400 kg secara continue/ intensif setiap siklus produksi.
  4. Jalur pemasaran; Peranan bandar jamur masih sangat dominan dalam pemasaran jamur, sehingga harga ditentukan sepenuhnya oleh bandar.
  5. Praktek pola kemitraan; Pola kemitraan yang saat ini ialah petani dan bandar, yang pada umumnya belum tercipta “fair trade” (perdagangan yang adil).
  6. Bahan baku produksi; - ketergantungan pada alam yang tinggi untuk bahan baku utama jamur yaitu jerami, bila bukan masa panen padi petani yang tidak memiliki persediaan jerami tidak akan berproduksi, dan - belum adanya sertifikasi bibit bermutu untuk komoditas jamur merang.
  7. Permodalan; Sebagian besar petani kekurangan modal untuk peningkatan produksi dan perluasan usaha.
  8. Kelembagaan; Asosiasi yang sudah ada belum sepenuhnya aspiratif, membela kepentingan para petani. Asosiasi yang diharapkan dapat memfasilitasi dan dapat membela kepentingan petani.
  9. Kebijakan; Kebijakan atau program yang digulirkan oleh pihak berwenang belum menyentuh aspek pokok dari usaha jamur merang ini, masih bersifat parsial. Contoh belum ada kebijakkan yang mendorong insentif bagi terjadinya transaksi bisnis jamur yang menguntungkan pihak produsen.

    Dari masalah-masalah yang dapat diidentifikasi tersebut, maka kunci penyelesaian masalah ada pada kebersamaan dari para pelaku yang terlibat dalam melakukan perbaikan. Itulah yang harus dipahamkan pada para pelaku usaha agar mereka paham dan mau untuk berkelompok dan meningkatkan kapasitasnya baik dari sisi administrasi ataupun dari sisi organisasi.
    Cerita detil kegiatan pendampingan jamur merang ini akan saya lanjutkan pada bagian selanjutnya . Terimakasih.

Rabu, 16 Januari 2008

Kandungan Nutrisi Jamur Merang

Jamur merang dapat dikonsumsi setuap hari dengan aman, sehat karena kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah serta kandungan mineral, vitamin dan enzim yang dapat menyehatkan tubuh kita. Jamur tidak menyebabkan kolesterol, tekanan darah tinggi, diabetes (sakit gula), kekurangan butir-butir darah merah dan sebagainya Bahkan bagi orang cina jamur dianggap sebagai “elixir of life”, membuat awet muda. Jamur merang dpat diolah untuk bermacam-macam jenis makanan, karena itu sangat cocok untuk dikembangkan sebagai komoditas makanan sehat.


Kandungan Nutrisi Jamur Merang adalah :

Asam amino esensial
Hasil dari hidrolysis protein jamur diperoleh dari 20 macam asam-asam amino. Diantaranya terdapat 9 macam asam amino essential yaitu lysine, methionin, trythopan, threonin, valin, leucin, isoleucin, histidin dan phenylalanin. Kesembilan asam amino ini diperlukan untuk synthesa protein maupun enzym-enzym yang dibutuhkan oleh manusia.

Lemak
Kandungan lemak pada jamur merang sangat rendah yaitu 7,3 %. Kandungan terbanyak berupa provitamin D2 dan r-ergosterol. Sebagian besar dari lemak yang dikandung berupa asam lemak tak jenuh (asam linoleat), karena itu dapat menguntungkan bagi kesehatan kita.

Vitamin
Jamur merang mengandung vitamin-vitamin terutama : Thiamin (Vit B1), Riboflavin (Vit B2), Niacin, Biotin & Asam Ascorbat (Vit C). dan selain itu provitamin D2 yang dengan bantuan sinar ultraviolet dapat diubah menjadi Vit D. selain itupun ada Asam Folat dalamjamur merang. Asam Folat biasanya terdapat pada sayur-sayuran berhijau daun. Asam Folat perlu untuk tubuh kita & digunakan dalam pembelahan sel-sel butir darah merah.


Mineral
Jamur juga mengandung minera-mineral yang dibutuhkan tubuh kita antara lain unsur-unsur : K, P, Na & Mg yang cukup. Sehingga dapat digunakan oleh sel-sel tubuh kita untuk tumbuh maupun bermetabolisme.

Tabel Indeks kandungan Nutrisi Berbagai Makanan.


Sumber: S.T. Chang & Miles Edible Mushroom & Their Cultivation

Dengan demikian maka jamur kaya akan protein, karbohidrat dan kandungan lemaknya sangat rendah, mengandung asam-asam amino esential, vitamin dan mineral yang menguntungkan bagi tubuh kita. Terutama jamur merang yang telah terbukti berabad-abad sebagai bahan makanan yang aman untuk dikonsumsi.

TIPS PRODUKSI JAMUR MERANG

Ada beberapa persyaratan yg harus di penuhi oleh usahawan jamur merang dalam berbudidaya jamur merang hingga dapat mencapai diatas rata-rata produktivitas petani di Karawang saat ini yaitu 150-200 kg/kb.
Budidaya jamur merang membutuhkan perhatian penuh terutama saat-saat pemeliharaan sampai dengan panen. Perhatian penuh akan kebutuhan utama hidupnya yaitu kelembaban yg cukup dan suhu kumbung yg optimum. Kedua hal itu yg paling dominan mempengaruhi pertumbuhan miselium , baik saat pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan generatif (membentuk tubuh buah/primordia). Maka kegiatan pemeliharaan merupakan faktor kunci keberhasilan budidaya jamur merang untuk mencapai 400 kg/kb. Secara sederhana dan ringkas tips budidaya jamur merang tersebut adalah sebagai berikut ;
  1. Pemilihan bibit berkualitas dan tepat umur (siap tebar pada tgl yg ditentukan) ciri-ciri bibit berkualitas pada bagian atas baglog bibit terdapat lingkaran bercak-bercak coklat
  2. Ketebalan media tanam jerami ± 40 cm
  3. Pemasangan media tanam jerami berbentuk 2 bedengan sehingga dapat memperluas permukaan tanam
  4. Pasteurisasi kumbung usahakan dpt mencapai suhu minimal 70 0C biasanya menghabiskan minyak tanah 150-200 ltr
  5. Saat menguraikan bibit (mengeluarkan bibit dlm baglog) dan menebar bibit hendaknya menggunakan pakaian bersih (mandi dahulu) dan tangan dibasuh dengan alkohol 70 %
  6. Pengaturan pembukaan pintu & jendela sesuai keadaan suhu sekitar
  7. Cara panen yg tepat dan hati-hati yaitu bagian bawah jamur di tinggal di media
  8. Pembersihan/pembongkaran bekas media di rak sebersih mungkin

SNAPSHOTS PERJALANAN SEORANG PENDAMPING USAHA KECIL

Bagian I Seorang Surveyor Lapangan



Bismillahirrahmanirrahim

Sebelumnya saya minta maaf kepada para pembaca yang merasa tidak berkenan dengan tulisan ini, tulisan ini hanya sebuah catatan pengalaman yang bagi orang lain mungkin hanya sepele dan tidak penting tapi bagi saya merupakan pengingat perjalanan pekerjaan saya sebagai pelaku LSM pendamping usaha kecil.

Awal tahun 2003 merupakan awal perjalanan pekerjaan setelah lebih kurang tujuh tahun menyelesiakan studi di Universitas Pendidikan Indonesia yang pada waktu masuk kuliah masih bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung dengan jurusan yang saya ambil adalah Teknik Bangunan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK). Saya mengawali pekerjaan sebagai tenaga lepas surveyor yang mensurvey petani jamur merang di empat Kecamatan di Kota Karawang antara lain Kecamatan Jatisari, Kecamatan Cikampek, Kecamatan Tempuran dan Kecamatan Cilamaya yang disinyalir di empat kecamatan tersebut merupakan sentra petani jamur merang.



Adapun lembaga yang memberi tugas pada saya adalah sebuah LSM/NGO yang bernama PUPUK (Perkumpulan Untuk Peningkatan Usaha Kecil) yang pada waktu itu sedang melakukan kegiatan di sektor Agrobisnis Jamur Merang sebagai kegiatan lanjutan dari program sebelumnya dengan donor asing European Union (EU)
Memang Kabupaten Karawang merupakan salah satu sentra padi terbesar di Indonesia, dengan luas lahan sawah 93.590 ha. Salah satu potensi pertanian di Kabupaten Karawang yang memanfaatkan limbah padi, adalah jamur merang. Jamur merang merupakan komoditas andalan Kabupaten Karawang dengan pertumbuhan lebih dari 28,75% pertahun. (Sumber: badan Pusat Statistik 2001 Ka. Karawang)
Untuk mengetahui dengan pasti jumlah petani jamur merang serta produktivitasnya, PUPUK mengadakan kegiatan survey Jamur Merang di Kabupaten Karawang dengan menunjuk saya sebagai surveyornya. Hasil yang didapat ini merupakan survey terakhir pada bulan Februari 2003, dengan data dari tahun 1998 hingga tahun 2002 akan saya tunjukan sedikit entah sekarang masih relepan atau mungkin pasti akan ada perubahan.

Produktivitas Pertanian Jamur Merang


Pertumbuhan perkembangan produksi jamur merang dari tahun 1998 hingga 2002 dapat dilihat dalam tabel:
Sumber: Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Karawang

Sentra Jamur Merang Di Kabupaten Karawang
Sentra jamur merang di kabupaten karawang, 86% terdapat di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Cikampek, Kecamatan Jatisari, Kecamatan Cilamaya dan Kecamatan Tempuran.

Kecamatan Cikampek
Kecamatan Cikampek memiliki 20 desa, namun hanya 3 desa yang merupakan sentra potensi jamur merang, yaitu Desa Cengkong, Desa Sukasari dan Desa Tegalsari. Letak geografis ketiga tersebut saling berdekatan dalam satu wilayah, dan merupakan daerah pedalaman yaitu sekitar 5-7 km dari jalan raya Cikampek – Karawang. Untuk melihat produktivitas potensi jamur merang di Kecamatan ini, dapat dilihat dalam tabel.

Jumlah petani di Desa Tegalsari adalah yang terbanyak, namun dengan kepemilikan satu petani memiliki satu kumbung serta produktivitasnya rendah. Sedangkan Desa Cengkong rata-rata satu orang memiliki 2 kumbung dan produktivitasnya paling tinggi.

Kecamatan Jatisari
Kecamatan Jatisari memiliki 18 desa yang menjadi sentra jamur merang. Kecamatan ini merupakan penghasil jamur merang terbesar dibandingkan Kecamatan lainnya. Untuk melihat produktivitas par petani di Kecamatan Jatisari, dapat dilihat dalam tabel berikut.

Cirejag merupakan penyedia kumbung terbanyak di Kecamatan Jatisari, yaitu sebesar 31% dari jumlah kumbung yang ada di Kecamatan ini. Sedangkan desa yang paling tinggi produktivitasnya adalah desa Cirejag, yang merupakan pemasok terbesar di Kecamtan Jatisari yaitu 41% dari seluruh hasil produktsi Kecamatan Jatisari.

Kecamatan Cilamaya
Kecamatan Cilamaya merupakan kecamatan Kedua penghasil jamur merang terbesar di Kabupaten Karawang. Kecamatan Cilamaya memiliki 24 desa, namun 4 desa lainnya yang berada di tepi pantai tidak memiliki kumbung jamur merang.
Data mengenai produktivitas Jamur merang di Kecamatan Cilamya adalah sebagai berikut:

Kecamatan Tempuran
Kecamatan Tempuran secara statistik memang masih merupakan daerah penghasil jamur merang, namun setelah disurvey, ternyata hanya sebagian desa yang memiliki kumbung jamur, itupun dengan produktifitas yang rendah. Hasil survey dapat dilihat dalam tabel berikut:
Rekapitulasi Data Sentra Potensi Jamur Merang di Kabupaten Karawang:
Itulah hasil pekerjaan awal saya selama tiga minggu waktu itu mensurvey 4 kecamatan di Kabupaten Karawang sebuah kota yang asing bagi saya waktu itu karena belum pernah menginjakan kaki sebelumnya meskipun demikian pekerjaan dapat saya selesaikan walaupun banyak kendala mulai dari survey sambil hujan-hujanan karena bertepatan dengan musim hujan, pulang kemalaman sampai dengan motor sewaan mogok tengah jalan akibat kebanjiran air.
Sekian ceritanya untuk sementara, nanti akan saya lanjutkan pada bagian selanjutnya ketika saya memasuki kerja sebagai pendamping UKM Jamur merang. Terimakasih.

Tanggal Hijriah

Google Translate

Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us Image Hosted by ImageShack.us ridwan